Senin, 20 Juli 2009

Jenis-jenis Blog dan Alamatnya

Setelah ditelusuri lebih jauh ternyata teknologi blog merupakan satu kajian yang cukup panjang. Untuk jenis-jenis blog saja saat ini sangat banyak, apalagi yang lain. Berikut ini aku postingkan serta contohnya yang bisa diakses untuk kamu-kamu kalau memerlukannya.

1. Blog Pribadi, contoh http://rachmadi.blogspot.com
2. Blog Bertopik, contoh http://kolom-tutorial.blogspot.com
3. Blog kesehatan, contoh http://www.blogdokter.net
4. Blog Sastra, contoh http://nanangsuryadi.blogspot.com
5. Blog Perjalanan, contoh http://www.travelblog.org,
6. Blog Riset, contoh http://risetduniaislam.wordpress.com
7. Blog Hukum, contoh http://blog.mnr-advokat.web.id
8. Blog Media, contoh http://blog.tempointeraktif.com
9. Blog Agama, contoh http://hinduexpressions.blogspot.com
10. Blog Organisasi, contoh http://fpi.online.blogspot.com
11. Blog Politik, contoh http://bulanbintang.wordpress.com
12. Blog Petunjuk (directory), contoh http://www.bloghints.com
13. Blog Bisnis, contoh http://bisnis-muktiplaza.blogspot.com,
14. Blog Pengejawantahan, contoh http://harimauku.blogspot.com
15. Blog Download, contoh http://programing.infogue.com
16. Blog Perusahaan, contoh http://boeingblogs.com
17. Blog Pendidikan, contoh http://blogger.diknas.go.id
18. Blog Kebersamaan, contoh http://kampung-ugm.org
19. Blog Template, contoh http://www.blogspottemplate.com
20. Blog Seni, contoh http:/janetsartstudio.blogspot.com
21. Blog Fashion, contoh http://iluwfashion.blogspot.com
22. Blog Olahraga, contoh http://valentinorossi.canalblog.com
23. Blog Produk, contoh www.ymessengerblog.com

Sebenarnya masih ada tiga jenis lagi yaitu Blog Propaganda, Blog Porno dan Blog Spam, namun ketiga blog tersebut cukup susah dilacak.




Rabu, 27 Mei 2009

Jurusan Komunikasi UIN Punya Laboratorium

Makassar, Tribun - Jurusan Jurnalistik Fakultas Ilmu Komunikasi dan Dakwah, Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, segera memiliki laboratorium komunikasi lengkap dengan fasilitasnya.
Hal ini Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN, Dr Abustani Ilyas, M Ag dalam acara dialog akademik, di kampus UIN Alauddin, akhir pekan lalu.
Menurut Abustani Ilyas, pihaknya kini sedang dipertimbangkan alat-alat komunikasi yang relevan dengan laboratorium jurnalistik. "Kita anggar Rp 100 juta untuk itu," ujanya.

Dalam dialog yang dipandu sekretaris Jurusan Haidir Fitra Siagian ini, mahasiswa diberi kesempatan memberi masukan demi peningkatan kulitas akademik.
Turut hadir pada acara ini di antaranya Pembantu Dekan Bidang Akademik Fakultas dakwah dan Komunikasi, Arifuddin Tike, Ketua Jurusan Komunikasi, Ramsiah Tasruddin,
Dalam kesempatan ini Arifuddin Tike berharap mahasiswa jurnalistik dibekali kamera, handycam, dan alat-alat penerbitan. Sedangkan untuk meningkatkan daya saing lulusan, maka mahasiswa yang akan menyelesaikan studinya harus terlebih dahulu mengikuti magang di perusahaan penerbitan pers selama dua bulan.

"Ini dimaksudkan agar lulusan tersebut nantinya sudah dapat berinteraksi langsung dengan media massa. Agar kelak mudah dalam bersaing di dunia kerja," ujarnya.(cr2)
Rektor Drs. Ulul Albab, MS melantik jajaran pimpinan di 8 fakultas yang ada di Unitomo. Kegiatan bertempat di Ruang R. Soemantri gedung A lantai 3 kampus Jl. Semolowaru Surabaya berlangsung 2 tahap. Pertama, untuk pelantikan dekan digelar Selasa (21/10). Ke dua, untuk pelantikan para wakil dekan digelar Kamis (06/11) 2008.
Dalam sambutannya, rektor mengharapkan para pejabat yang baru dilantik bisa bekerja lebih baik agar mampu makin memajukan Unitomo. "Untuk itu, maka akan dibuat kontrak kinerja agar bisa dilihat indikator kemajuannya seperti apa", ujar rektor.
Daftar selengkapnya para pejabat yang akan memimpin 8 fakultas selama periode 2008/2009-2011/2012 yaitu:
Fakultas Ilmu Administrasi
Dekan: DR. Eny Hariati, M.Si.
Wakil Dekan I: Anita Asmawai,S.Sos
Wakil Dekan II: Drs. Suroso
Ketua Jurusan Administrasi Negara: Sri Ruminiati,S.Sos

Fakultas Pertanian
Dekan: Ir. Agus Sutoyo, MP
Wakil Dekan I: Ir. A. Kusyairi,M.Kes

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dekan: Drs. Sucipto, M.Si
Wakil Dekan I: Haerussaleh,S.Pd.,M.Pd
Wakil Dekan II: Dra. Ardianik,M.Kes
Ketua Jurusan PBS: Dra. Sri Utami, M.Pd
Kajur MIPA: Drs. Sumartono,MM

Fakultas Ekonomi
Dekan: Drs. Ec. Darto Irawan,MM
Wakil Dekan I: Drs. Joko Sudiro
Wakil Dekan II: Alberta esthi H, SE.Ak,MM
Ketua Jurusan Akuntansi: Alvi Mulyaningtyas,SE,MM
Ketua Jurusan Manajemen: Drs. Drs. Saibat, MM
Ketua Jurusan Studi Pembangunan: Shanty Ratna Damayanti,SE,MM

Fakultas Teknik
Dekan: Ir. Sujatmiko,M.Kom
Wakil Dekan I: Hengki Suhartoyo,S.Kom
Wakil Dekan II: Safrin Zuroidah,ST,MT
Ketua Jurusan Teknik Sipil:
Klotok Budi Hastono,ST.MT
Ketua Jurusan Teknik Informatika:
Moch. Saiful Reza, S.Kom

Fakultas Sastra
Dekan: Drs. Syamsuri Ari Wibowo,M.Pd
Wakil Dekan I: Dra. Cicilia Tantri S,M.Pd
Wakil Dekan II: Cahyaningsih P,SS.,M.Si
Ketua Jurusan Sastra Inggris: Drs. Putut Handoko,M.Pd
Ketua Jurusan Sastra Jepang: Henri Zuliastuti,SS

Fakultas Ilmu Komunikasi
Dekan: Drs. Sanhari Prawiradiredja, MSi
Wakil Dekan I: Dra. Farida, M.Si
Wakil Dekan II: Drs. R. Hartopo Eko P, M.Si
Ketua Jurusan Jurnalistik: Dra. R.A.Ayu Erni Yusnita,M.Si
Ketua Jurusan Public Relations: Nevrettia C, S.Sos. M.Si

Fakultas Hukum
Dekan: Siti Marwiyah, SH, MH
Wakil Dekan I: Noenik Soekorini, SH,MH
Wakil Dekan II: Subekti,SH.,M.Hum

Selain pejabat di tingkat fakultas, juga dilantik 2 pejabat di tingkat universitas untuk mengepalai 2 lembaga yang baru dibentuk, yaitu:

Ketua Lembaga Pusat Studi Hukum Konstitusi: Syahrul Boerman,SH,MH
Ketua Lembaga Organisasi dan Kerjasama: Drs. Ec. Slamet Riyadi,MP,MM
(Saiful @/Markom)

Kamis, 07 Mei 2009

Menjalin Silarurrahmi

Islam senantiasa menganjurkan umatnya untuk menjalin silaturahmi sebagai landasan kokoh hubungan sosial. Perintah dan tuntunan praktis untuk menjalin silaturahmi cukup banyak diungkapkan dalam al-Qur’an dan Hadits. Cara termudah yang dianjurkan antara lain dengan jalan mengucapkan salam, bertutur kata lembut, berwajah jernih, saling berjabat tangan (kalau mungkin), dan tersenyum tulus. Mengenai senyuman tulus yang dalam hadits dinilainya sebagai sedekah dan amal baik, secara khusus terungkap dalam sebuah peribahasa Cina: “Orang yang mahal senyum, jangan sekali-kali buka toko”. Artinya, tersenyum ramah tamah dan berwajah jernih membuka komunikasi, silaturahmi dan….rizki!Secara harfiah silaturahmi berarti menghubungkan kasih sayang. Hubungan kasih sayang yang sarat dengan nilai-nilai persaudaraan, kesetiakawanan, dan saling mengasihi baik antara sesama kaum muslim maupun antara kaum muslim dengan non-muslim. Hubungan itu tak jarang rusak akibat ulah dan tindakan kita sendiri. Karena itulah, dalam bulan Ramadahn dan rangkaian sesudahnya, yakni Idul Fitri, kita dianjurkan menjalin kembali dan mempererat tali silaturahmi dengan saling maaf-memaafkan satu sama lain.
Misalnya sabda Rasulullah, ''Maukah kalian aku tunjukkan amal yang lebih besar pahalanya dari shalat dan puasa?
Yaitu engkau damaikan orang-orang yang bertengkar, dan barangsiapa yang ingin panjang usia dan banyak rezeki, sambungkanlah tali silaturahmi.'' (HR Bukhari-Muslim). Jadi, jelas silaturahmi dan halal bihalal adalah bagian dari perintah agama. Rasulullah sendiri telah memberi contoh bagaimana pentingnya silaturahmi itu kepada para sahabat. Beliau tak hanya menunggu didatangi, tapi bahkan Rasul terlihat sering mendatangi, menjalin silaturahmi baik dengan sesama umat Islam maupun dengan umat agama lain.
|

Senin, 04 Mei 2009

Jurnalisme Alam Maya

Calls for paper!
Insya-Allah, Program Studi Jurnalistik Fakultas Dakwah IAIN Imam Bonjol Padang, akan menerbitkan Jurnal Ilmiah dan Profesi Jurnalistik ”Acta Diurna” pada bulan Mei 2009.
Kepada para akademisi, praktisi, pemerhati, kritikus, dan peminat jurnalistik di manapun berada diundang untuk berpartisipasi dalam segala bentuk tulisan, views, news, yang relevan dengan keilmuan dan profesi jurnalistik.
Khusus untuk artikel akademik, jurnal edisi perdana akan memuat tulisan mengenai tema: Jurnalisme Alam Maya.
Artikel yang akan diseleksi redaktur harus sampai di meja redaksi paling lambat 31 Maret 2009.
Soft file artikel, semua tulisan, dan korespondensi dikirim
via e-mail : acta-diurna@yahoo.co.id
Hard copy tulisan dan korespondensi offline ke alamat:
Prodi Jurnalistik Fakultas Dakwah IAIN IB Padang, Kampus IAIN Imam Bonjol Lubuk Lintah Padang 25151, telpon (0751)24686.
Gaya Selingkung*
(in-house style)

Gaya selingkung ”Acta Diurna” untuk karya tulis ilmiah / artikel:
1. Artikel ilmiah hasil penelitian atau hasil diskusi belum pernah diterbitkan dalam jurnal ilmiah atau media cetak lainnya.
2. Memuat pemikiran orisinil, tidak merupakan hasil kompilasi/ contekan/ saduran/ jiplakan dari karya tulis lain. Orisinalitas dibuktikan dengan pernyataan tertulis dari penulis.
3. Menggunakan Bahasa Indonesia baku. Dapat dipertimbangkan untuk karya tulis dalam Bahasa Melayu, Bahasa Inggris dan Bahasa Arab.
4. Panjang tulisan 1000 - 3500 kata (setara 3 -10 halaman kwarto spasi ganda menggunakan font Times News Roman point 12).
5. Topik dan tema relevan dengan tema utama yang diusung tiap edisi.
6. Dikirim via e-mail acta-diurna@yahoo.co.id paling lambat satu bulan sebelum penerbitan, atau dengan soft file dalam CD / flash disk dikirim ke: Prodi Jurnalistik Fakultas Dakwah IAIN IB Padang, Kampus IAIN Imam Bonjol Lubuk Lintah Padang 25151, telpon (0751)24686.

”Acta Diurna” menerima bentuk tulisan lainnya:
1. Artikel ulasan (review article)
2. Timbangan buku (book review)
3. Timbangan/ tinjauan disertasi atau thesis (thesis review)
4. News peristiwa/ aktifitas seputar jurnalistik (jurnalism event reportage)
5. Korespondensi, surat kepada penyunting (letters to the editor)
6. Editorial, komentar tentang topik aktual (Editorial)
7. Obituari, in memoriam tokoh/ figur jurnalistik

Redaktur AD berhak menyunting, merubah isi, format dan panjang tulisan sepanjang tidak merubah substansi.
Setiap penulis akan dikirim 1 (satu) exemplar hard copy dan 1 (satu) CD jurnal AD
Tidak ada komitmen pembayaran tulisan, walaupun realisasi merupakan suatu potensi, Insya-Allah.
* Gaya selingkung suatu berkala merupakan konvergensi keseluruhan upaya penubuhan kebakuan dan wahana pengungkapan serta penyampaian pesan dan kesan secara bertaat asas, dengan sangat memerhatikan jati diri dan penciri kepribadian berkala tersebut. (Jurnal ilmiah Nature 352: 187. 18 Juli 1991)

Mari Membangun Gerakan Ilmiah

Sampai saat ini gerakan mahasiswa selalu diartikan hanyalah demonstrasi. Hal ini seolah menyimpulkan bahwa kalau mahasiswa tidak melakukan demo itu berarti tidak bergerak, kata lainnya mahasiswa tidak melakukan fungsinya. Ini tidak bisa difungkiri karena gambaran ini cukup kuat yang muncul ke permukaan, dimana demonstrasi selalu menyita banyak waktu, energi dan sebagainya. Demonstarsi selalu dalam bentuk kolektif, demonstrasi juga akan cepat tersebar ke pelosok tanah air. Ia menjadi konsumsi media. Tidak banyak yang mengafresiasi, pun tidak sempat mencuri perhatian mahasiswa yang giat munulis, giat berseni dan aksi sosial lainnya dan itu juga bagian dari pergerakan demi kepentingan bangsa, karena bangsa ini memang tidak terlatih untuk keluar dari kebiasaan yang telah berurat-akar itu.

Sesungguhnya dari sekian ratus ribu mahasiswa yang ada hanya sebagian saja yang giat berdemo, sementara yang lain berbuat dalam bentuk lain pula. Namun tulisan ini tidak untuk mambahas itu. Tulisan ini lebih kepada sedikit mengungkap kekuatan tulisan (gerakan ilmiah) yang dalam ukiran sejarah pergerakan mahasiswa dalam pembangunan cukup disegani dan telah menjadi buah bibir yang menasional. Juga untuk sedikit menggelitik kawan-kawan yang giat berdemo,namun tidak mengundang aksi simpatik, malah lebih kepada kesan brutal dan mengganggu kepentingan umum.

Tidak ada yang meragukan bahwa demonstrasi sangat penting bagi mahasiswa. Kekuatan demonstrasi telah terbukti mampu memberikan warna lain bagi pembangunan bangsa. Lebih dari itu demonstrasi terbukti mampu merubah arah kebijakan pemerintah yang tidak merakyat termasuk menurunkan penguasa di tengah jalan. Namun demonstrasi yang dilakukan belakangan lebih sering berakhir dengan kerusuhan. Kambing hitam pun kemudian dicari, propokator yang bukan mahasiswa menjadi tertuduh, mahasiswa cuci tangan, namun pada akhirnya harus berurusan juga dengan polisi.


Demonstrasi sekali lagi bukanlah barang haram, hanya saja ia terkadang dikesankan terlarang karena oknumnya tidak mampu mengontral diri. Nilailah rentetan demonstrasi mulai dari kumpul-kumpul di kampus, hingga long march yang mengganggu pengguna jalan. Buntutnya kemacetan panjang kendaraan akan terjadi dan juga akan membuang energi, waktu dan biaya yang tidak sedikit. Bayangkan saja seperti dikatakan Pak Yusup Kalla, bahwa kalau ada seratus kendaran yang macet dan masing-masing kendaraan itu menghabiskan bensin satu liter, itu berarti sudah seratus liter bensin terbuang atau Rp600.000 terbuang percuma. Belum lagi waktu sekian jam tersita untuk antrian mendapatkan jalan kosong bagi kendaraan, jam kuliah terbuang, sampah sisa makanan yang pada akhirnya akan membuat tukang sapu kedodoran. Luar biasa ternyata kerugian yang harus ditanggung kalau kita hendak kritis terhadap hal ini.

Sementara bicara substansi demonstrasi, ini yang paling krusial, syuku-sukur kalau tuntutan dipenuhi, kalau tidak maka ini yang lebih membuat rugi lagi. Apa lagi demonstrasi belakangan ternyata lebih sering ditunggangi oleh pihak-pihak yang ingin mengambil keuntungan pribadi. Mahasiswa yang sebagai tumbal tidak menyadari bahwa aksi tersebut tidak murni lagi. Kesimpulannya paling tidak selalu ada pihak-pihak yang mengambil keuntungan dari setiap demon yang dilakukan.

Menggunakan label “demi kepentingan rakyat” juga harus hati-hati. Pertanyaannya rakyat mana yang diperjuangkan. Kasihan juga rakyat kecil, yang predikat mereka selalu dibawa-bawa demi kepentingan yang tidak jelas.

Sepertinya sudah saatnya rekan-rekan mahasiswa untuk merubah arah pergerakan seperti ini. Pertama demonstrasi diusahakan seminimal mungkin tidak menggangu jadwal perkuliahan, kedua demonstrasi lebih baik tidak diawali dengan long march, ketiga demonstrasi jangan sampai berakhir dengan kerusuhan, aksi-aksi premanisme dan polisi masuk kampus.

Pentingnya lagi,bahwa pemerintah jangan dicap sebagai lawan. Kalau paradigma kawan-kawan selalu seperti ini, maka selama itu pula aksi mahasiswa tidak akan ditanggapi. Ciptakan jembatan, carilah waktu luang, buatlah forum diskusi dan jadilah mitra pemerintah untuk sama-sama memikirkan nasip bangsa. Jadilah mitra kerja pemerintah dalam mewujudkan cita-cita bangsa.

Belajar dari sejarah Bung Hata.

Entah sejak kapan pergerakan lahir di bumi Indonesia ini, yang jelas masa-masa perjuangan gerakan perlawanan itu sudah ada. Untuk tokoh pergerakan yang lebih mengedepankan aksi simpatik dan itu dianggap sangat ilmiah sebagai kekuatan untuk membangun citra mahasiswa sesungguhnya ada baiknya berkiblat pada Muhamad Hatta. Putra minang asal Bukittinggi itu semasa menjadi mahasiswa lebih mengandalkan gerakan yang bersifat ilmiah.

Jurnal “ Daulat Rakyat” menjadi sarana ampuh bagi pendiri bangsa itu untuk membangun bangsa. Ia membangun bangsa, membuat perubahan bukan dengan aksi sosial turun ke jalan, namun berjuang lewat pikiran dalam bentuk karya tulis. Pemikiran kritis dan intelektualnya itu ditulisnya lewat jurnal yang dibuatnya sendiri. Ini terbukti tidak menggangu ketenteraman masyarakat. Tulisannya kemudian menjadi perbincangan di seluruh tanah air, hasilnya penguasa pun terusik.

Namun sayangnya pergerakan macam Bung Hatta ini tidak diteruskan oleh generasi masa kini. Jangankan untuk pergerakan yang menasional. Di Minangkabau saja hal itu ternyata tidak tampak. Mahasiswa minang lebih suka berkiblat ke tanah jawa. Kalau mahasiswa di jawa demo, tidak afdol pula rasanya kalau tidak dilakukan di ranah Minang ini. Paling tidak beginilah kita mengartikan pergerakan yang harus dibangun oleh generasi muda masa kini.